Alvi Hadi Sugondo "AYO BERBURU HOKI, KEBERADAANNYA ANTARA GARIS TAKDIR DENGAN RODA NASIB"



Alvi Hadi Sugondo berkata, apakah anda percaya hoki? Hoki memiliki banyak nama, mulai dari nasib baik sampai keberuntungan. Semua kata itu memiliki arti yang sama, yaitu kondisi dimana seorang mengalami suatu kajaiban dalam bentuk keuntungan material maupun immaterial yang tak terduga.

Hoki, umumnya sangat disuka masyarakat china. Mereka memuja kata itu sebagai simbol nasib baik. Di barat namanya lucky, tapi di masyarakat kita namanya mujur atau nasib baik.

Nah, timbul pertanyaan yang menggelitik hati, sebenarnya hoki itu bersumber dari nasib atau takdir? Banyak orang percaya, takdir manusia sudah digariskan sejak lahir hingga kematian. Namun ada yang berpendapat, takdir itu hasil dari nasib yang kita buat dari waktu ke waktu.

"Apa hubungananya antara hoki dengan keduanya? Secara logika, hoki itu nasib, namun secara spiritual hoki itu takdir. Mari kita kupas dari sisi logika. Hoki itu datang saat terjadi tiga hal dalam waktu yang bersamaan. Ijinkan saya untuk menjelaskannya" ujar Alvi Hadi Sugondo

Ketika ada pertemuan yang bersamaan antara  kemampuan, tindakkan serta kesempatan, maka terjadilah hoki. Mungkin agak bingung untuk menterjemahkannya, namun ada baiknya kita coba pendekatan analogi agar lebih sederhana dan makin jelas.


Enaknya nama siapa ya untuk kita jadikan perumpamaan. Ijinkan saya untuk menggunakan nama anda. Misalnya anda seorang karyawan yang baru diterima kerja.

Sebagai karyawan baru, tentu anda masih banyak kekurangan. Mulai dari kekurangan pengalaman, kekurangan pengetahuan dan mungkin juga kekurangan motivasi, karena anda seorang karyawan baru disitu.

Kemudian ada lagi satu karyawan baru yang juga diterima. Sebut saja namanya Burhan. Ia juga sama seperti anda, namun perbedaannya, anda lebih semangat untuk belajar dan berusaha, sementara Burhan agak malas dan kurang inisiatif.

Satu bulan, dua bulan bahkan tiga bulan berjalan, anda dan Burhan sudah terlihat kualitas kerjanya. Selama 3 bulan itu, anda sangat keras belajar dari yang lain, mau berbagi serta rendah hati. Konsekuensinya, anda diterima oleh sesama rekan kerja dan juga bos anda. Sementara Burhan sebaliknya. Agak sombong, suka menyendiri dan tak mau belajar.

"Akhir cerita, ketika ada kenaikan jabatan, bos anda perlu seorang manager untuk menggantikan manager lama. Burhan memberanikan diri untuk mencalonkan, karena menurut Burhan, disamping gajinya 10 kali lipat dari sekarang dan jabatannya juga sangat bergengsi, manager" ujar Alvi Hadi Sugondo

Lihat, siapa yang paling beruntung disini. Saya memilih anda yang paling beruntung, karena anda memang yang dipilih oleh semua karyawan disitu dan juga bos anda sendiri. Ini karena anda focus pada dua hal krusial penangkap kemujuran, yaitu kemampuan dan kemauan. Sementara Burhan tidak melakukan apa yang anda lakukan selama 3 bulan lalu, sehingga ia tidak dapat menduduki jabatan sebagai manager itu.

Ini memang cerita fiksi, tapi sering terjadi di kehidupan nyata. Ketika anda memutuskan untuk belajar keras dan bekerja sepenuh hati, sebenarnya anda sedang mengisi kemampuan anda untuk menjadi lebih kompeten dari yang lain. Lalu anda juga memiliki kemauan yang sangat luar biasa untuk menjadi yang terbaik, melebihi karyawan lain.
Disisi lain, semua teman anda dan juga bos anda menyukai anda. Ini terjadi karena kemampuan social anda makin hari makin anda tingkatkan, sehingga mereka semua mendukung anda, walau anda karyawan baru. Ketika kesempatan itu datang, kemampuan dan kemauan anda sudah siap menerima, hingga ketika bos dan semua teman anda menunjuk anda, tak ada alasan untuk menolak. Inilah cara kerja sederhana tentang hoki.

Ketika ada kesempatan, kemampuan dan kemauan anda harus bertemu pada satu garis lurus, maka menghasilkan keberuntungan. Itulah hoki. Jika salah satu ada yang tidak hadir, maka hoki tak terjadi. Coba saja tes sendiri. Mungkin saya salah.

"Ini hanya contoh sederhana, namun bisa kita aplikasikan kedalam dunia nyata. Fokuslah pada bidang anda hingga menjadi yang terbaik (kemampuan), berjuang keraslah anda untuk selalu lebih baik dari sebelumnya (kemauan), dan ketika ada peluang, ambillah dengan penuh keberanian (kesempatan)" ujar Alvi Hadi Sugondo

Jadi, kesimpulan yang bisa kita garisbawahi adalah ketika kemauan (tindakan) bertemu dengan kemampuan (keahlian) dan kesempatan datang disaat yang sama, maka keberuntungan anda dapatkan.

Jadi, kini anda sudah bisa menjawab pertanyaan diatas, apakah keberuntungan (hoki) itu buah dari nasib atau takdir? Silakan jawab dan jawaban anda itu anda yakini sebagai suatu kebenaran. Semoga hidup anda penuh keberuntungan, amin.   


Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Alvi Hadi Sugondo "AYO BERBURU HOKI, KEBERADAANNYA ANTARA GARIS TAKDIR DENGAN RODA NASIB""

Unknown mengatakan...

RUMUS HOKI = KEMAMPUAN + KEMAUAN + KESEMPATAN