BELAJAR MEMAKNAI HIDUP INI, UNTUK APA KITA TERLAHIR DI DUNIA INI? JADILAH SELEBRITI KEHIDUPAN



Alvi Hadi Sugondo berkata, kita ada didunia tentu dengan suatu tujuan. Tak perlu kita tanya, mengapa Tuhan memilih kita untuk terlahir didunia, karena pada kenyataannya kita sudah ada disini, yang terpenting mulailah memaknai hidup dari kacamata positif agar keberadaan kita disini menjadi sebuah karunia yang besar.

Jutaan orang salah memaknai hidup hingga tak menemukan alasan yang benar untuk apa mereka diciptakan. Tak heran, mereka tega mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri, ini bisa terjadi karena mereka terlambat menemukan makna untuk apa mereka diciptakan.


"Disinilah pentingnya memaknai hidup dengan cara yang benar, agar kita makin menghargai kehidupan. Tuhan tidak pernah bermain dadu untuk menciptakan setiap mahluk ciptaan-Nya, pasti Tuhan memiliki tujuan. Dan hakekat tujuan penciptaan ini hanya Tuhan yang tahu. Kita tak punya hak untuk mengintrograsi Tuhan ke arah sana" ujar Alvi Hadi Sugondo.

Hidup yang baik adalah hidup yang didasari dengan cinta. Kita ada di dunia ini karena cinta, buah dari kasih sayang kedua orang tua kita. Terlahir karena cinta, berjuang hidup demi cinta dan akan meninggalkan alam fana ini juga akibat cinta.


Jika kehidupan ini panggung sandiwara, maka pastikan kita memainkan peran dari tokoh yang dipercaya Tuhan dengan penuh penghayatan. Hayati peran kita dengan cinta, maka kita bisa menghidupkan karakter tersebut hingga bisa bermain bagus di panggung sandiwara bernama dunia ini.

Tak mungkin anda sebagai bintang film benci peran yang anda mainkan, karena jika itu anda lakukan, pasti anda bermain sangat jelek di fim tersebut. Dan sang sutradara anda sangat marah. Anda tidak benar-benar menghayati apa yang seharusnya anda perankan.

Sebaliknya, jika anda mencintai peran anda, walau pun diberi peran seorang pengemis gembel miskin dan bau, tapi anda lakukan dengan sepenuh hati, penuh penghayatan, anda bisa mendapatkan nilai terbaik di mata sutradara.

"Mungkin dari analogi sederhana ini, kita bisa belajar memaknai hidup ini dari kacamata seorang pemain film. Bahwa masing-masing dari kita adalah seorang bintang (film) yang diberi peran oleh Tuhan untuk kita mainkan ( dalam waktu yang sudah dibatasi)" ujar Alvi Hadi Sugondo..

Hidup bukan soal jumlah tapi soal kualitas. Sebanyak apapun yang anda hasilkan dalam hidup tak akan mengalahkan hal terbaik yang anda lakukan. Ini artinya, kualitas mengalahkan kuantitas.

Dua orang atlit, yang satu atlit serba bisa dan yang satu lagi atlit yang focus pada satu olahraga. Sebut saja atlit A adalah multi talenta hingga hampir semua cabang olahraga dia bisa, dan atlit B hanya focus pada olahraga renang saja.

Suatu hari ada pertandingan antar Negara, dan kedua atlit itu diminta untuk mengharumkan nama Negara. Ketika hasil akhir diumumkan, ternyata atlit B mendapat mendali emas, sementara atlit A hanya mendapat beberapa perunggu.

Kira-kira siapa yang paling dikenang sebagai atlit terbaik? Atlit A atau atlit B ? Tentu atlit B kan? Inilah salah satu pelajaran hidup yang mungkin juga makna hidup bahwa sesungguhnya Tuhan tidak menuntut kita untuk menjadi terbaik di segala hal, tapi cukup satu hal tapi dilakukan dengan cara terbaik dan berkualitas terbaik.

Memaknain hidup ini mungkin juga tidak perlu dari banyak sudut pemahaman, tapi satu sudut pemahaman yang memberi nilai terbaik. Misalnya, memahami hidup ini dari cinta, dari sisi perjuangan hidup, dari sisi peran hidup, dari sisi amal ibadah dan banyak lagi.

Hidup ini hanya sekali dan tak bisa berulang kembali. Manfaatkan waktu sebaik kita bisa dan pastikan memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan social, bisnis dan Tuhan.


Hidup tidak pernah mempertanyakan berapa banyak kesalahan, tapi lebih penting apa yang sudah anda lakukan untuk menebus kesalahan dan memperbaikinya. Karena sebenarnya Tuhan memiliki rencana rahasia dibalik kesalahan yang kita lakukan.

Jangan sombong, orang yang merasa bersih dari kesalahan karena sebenarnya hati mereka kotor dari kesombongan, dan jangan rendah diri orang yang melakukana kesalahan, karena sesungguhnya hati mereka lebih suci ketika bertekad bertobat tidak akan melakukan kesalahan dimasa depan.

Kesimpulan yang bisa kita petik dari memaknai hidup ini adalah Tuhan mengirimkan kita ke dunia ini dengan suatu tujuan dan alasan yang jelas, sebagaimana layaknya calon pemain film mengalami proses penyaringan awal. Pemahaman ini yang harus kita garisbawahi.

"Jika kualitas kita buruk, mungkin Tuhan tidak akan mengirimkan kita ke dunia ini, karena tidak lolos seleksi saat di alam ruhani. Tapi pada kenyataannya, hanya mereka yang berjiwa dan berkualitas bintang yang bisa terlahir kedunia, dan Tuhan Maha Tahu atas apa yang Dia putuskan. Kalau tidak berkualitas bintang, tak akan bisa main film, kan?" ujar Alvi Hadi Sugondo.

Berbahagialah dengan pemahaman baru ini, bahwa kita adalah bintang-bintang yang sedang berkelip menunggu untuk dipancarkan cahaya terangnya. Mainkan peran anda sepenuh hati, maka anda makin bersinar terang. Tak perduli apakah peran anda sebagai bangsawan atau peran sebagai seorang tawanan. Sang sutradara hanya melihat penjiwaan anda terhadapa peran, bukan peran itu sendiri.

Hanya kita yang bisa memberi cahaya pada diri kita atau redup karena ketidaktahuan kita tentang jati diri kita yang sesungguhnya. Mari kita sadari bahwa kita sebenarnya adalah bintang kehidupan. Jadilah bintang di muka bumi ini, terangi bintang yang lain yang belum bersinar. 

Hanya lilin yang menyala saja yang bisa memberi api cahaya pada lilin lain yang masih mati, dan dengan memberi cahaya akan bertambah banyak cahaya yang kita dapatkan dari hasil apa yang kita beri. Dari sinilah kita menemukan makna mengapa kita ada di dunia. 

http://karyapratama.co.id




Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "BELAJAR MEMAKNAI HIDUP INI, UNTUK APA KITA TERLAHIR DI DUNIA INI? JADILAH SELEBRITI KEHIDUPAN"