Alvi Hadi Sugondo berkata, mari kita jujur, sebenarnya kita semua tidak ingin
berubah. Sejak kecil, kita sudah merasa nyaman dalam pelukan bunda. Segala ada,
seperti di surga. Haus tinggal minta susu, lapar tinggal buka mulut, dan tidur disediakan tempat tidur terbaik oleh
kedua orang tua kita. Bahkan saat digigit nyamuk pun, sudah ada yang mengusir
nyamuk itu tanpa perlu kita susah payah.
"Waktu terus berubah. Dari bayi kita berubah menjadi
balita, disitu kita dimanjakan oleh keluarga. Segala ada dan diberikan, lengkap
dengan kasih sayang. Oh, alangkah indahnya kehidupan" ujar Alvi Hadi Sugondo
Sebenarnya kita masih betah dengan pengalaman masa
lalu kecil, namun waktu terus memaksa kita untuk memasuki masa pertumbuhan.
Usai balita, menuju anak kecil yang ceria. Itu kita sedang lucu-lucunya dimata
keluarga.
Demikian waktu terus berjalan, hingga kita menginjak
masa sekolah taman kanak-kanak, SD, SMP, SMU hingga masuk ke jenjang perguruan
tinggi. Mari kita jujur, sebetulnya kita masih rindu dengan masa-masa sekolah
dulu. Tapi, mohon maaf, hidup tidak bisa diulang kembali.
Setiap waktu kita dipaksa untuk berubah menuju
tingkatan hidup yang lebih tinggi. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka.
Waktu terus berjalan dan berlalu, meninggalkan kenangan. Kemarin tinggal
kenangan, sekarang adalah kenyataan dan esok masih harapan. Sesederhana itulah
hidup ini.
Kita cenderung ingin hidup di wilayah nyaman (confort
zone), yaitu dimasa lalu kita. Namun sangat sulit untuk menerima kenyataan
bahwa usia kita sudah seperti sekarang. Tak terasa ya, kok tiba-tiba sudah
makin tua J
"Dulu saat kita masih remaja, usia 12 tahun, kita ingin
di usia 5 tahun, ketika usia kita sudah 25 tahun, kita ingin diusia 15 tahun,. Dan
ketika kita diusia 40 tahun, kita ingin di usia 25 tahun. Tapi waktu tidak bisa
diulang lagi. Itulah kenyataan hidup. Terimalah dengan penuh syukur" ujar Alvi Hadi Sugondo
Perubahan memang tidak menjamin apakah keputusan kita
akan membuat hidup ini menjadi lebih baik atau lebih buruk, namun untuk menjadi
lebih baik, kita harus berubah. Semoga nasehat ini sama-sama bisa kita sepakati
dulu.
Untuk menjadi lebih baik, memang kita harus mulai berubah.
Mulai merubah kebiasaan buruk kita, cara berpikir kita atau perbuatan negatif
kita menjadi lebih positif dan produktif. Ini memang tidak mudah, tapi diperlukan
keseriusan yang dalam.
Perubahan hidup diperlukan untuk menghadapi perubahan
jaman. Jika kita tak mau berubah, maka alam semesta akan memaksa anda untuk
berubah, dengan cara halus atau cara kekerasan. Apa contoh nyatanya?
Simple. Ketika kita mulai dewasa, umumnya kita masih suka
ngedot. Namun seiring dengan bertambahnya usia, kita mendapat reaksi dari
lingkungan dengan sesama teman-teman kita. “Masak sudah gede masih ngedot, ngga
malu?” begitu ledekan teman-teman kita akibat kita masih kekeh mempertahankan
wilayah kenyamanan diri.
Perubahan itu sesuatu yang pasti, karena itu kita harus
hadapi, suka atau tidak suka. Dan untuk lebih membuat nyaman agar kita mau berubah,
ingat kata-kata bijak ini “ HANYA IKAN MATI YANG IKUT ARUS”
Apa maksudnya? Begini. Ketika kita hidup, maka impian
kita seharusnya juga hidup, perbuatan kita seharusnya juga hidup dan pemikiran
kita juga harus hidup. Kita ingin berbuat lebih banyak lagi, lebih baik lagi
dan lebih dari yang kemarin, karena itu kita harus membayarnya dengan
perubahan.
"Berbeda dengan mereka yang tak memiliki cita-cita, tak
ada keinginan untuk berkembang, tak mau belajar dari masa lalu, tak sudi
merubah diri, maka ia sudah bisa dianggap mati. Tindakkan yang ia ambil
hanyalah ikut arus kehidupan, alias ikut-ikutan" ujar Alvi Hadi Sugondo
Itulah makna filosofi ikan mati yang ikut arus.
Berbeda dengan ikan yang hidup. Ia tangkas menerjang arus kehidupan, tahu
kemana arah ia berjalan, menuju cita-cita yang ia idamkan. Ini baru manusia
yang hidup, penuh dengan impian, pemikiran dan tindakkan.
Ayo kita berubah. Ubah cara berpikir kita yang masih
kolot, ubah cara bersikap kita yang
masih kaku dan ubah perbuatan kita yang masih ragu-ragu dan kurang percaya
diri.
Perubahan selalu kita perlukan, untuk menyambut
perkembangan jaman.
Jaman tidak pernah berhenti berubah, ia terus
berevolusi secara kreatif dan inovatif. Hanya mereka yang bisa menyesuaikan
diri terhadap perubahanlah yang sanggup bertahan (survive), dan pastikan, kita
salah satu bagian dari orang yang bisa berubah secara stimultan.
Salam perubahan, kearah yang lebih baik.
Belum ada tanggapan untuk "Alvi Hadi Sugondo "HIDUP HARUS BERUBAH MENUJU TANGGA LEBIH TINGGI DARI WAKTU KE WAKTU""
Posting Komentar