ALVI HADI SUGONDO "CARA TERBAIK MELENYAPKAN KESEDIHAN HIDUP SEUMUR HIDUP, RUMUS AMPUH HAPUS DUKA CITA DALAM HITUNGAN DETIK"


Sedih adalah sikap manusia yang normal. Semua orang pasti pernah bersedih, bahkan hewan pun bisa bersedih. Lihat saja induk ayam saat anaknya mati. Ia bersedih melihat anaknya tak bernyawa lagi. Dengan kata lain, kesedihan itu sesuatu yang alami dan wajar dalam hidup ini

.Problemnya, ketika seorang terlalu dalam dalam kesedihan, ia sulit move on. Seolah, dunia sudah kiamat. Ini biasanya akan menimpa orang yang “terlalu” , dalam segala hal. Misalnya terlalu cinta dengan anak, terlalu cinta dengan pasangan hidup dan terlalu cinta dengan sesuatu. Ketika orang yang dicinta pergi, entah di panggil Sang Pencipta atau karena pergi tak kembali, ia amat sangat terpukul.

 Inilah yang menyebabkan kesedihan sulit dihilangkan disaat itu. Sedih itu perlu, tapi yang tidak perlu adalah terlalu sedih. Jika kita dalam kondisi duka, sedih bisa menjadi terapi batin yang diperlukan agar jiwa kita tetap sehat. Namun menjadi masalah besar jika kesedihan itu terlalu dalam, sehingga sulit dilupakan. Kita tak bisa berbuat banyak ketika sedih melilit perasaan.

Kita juga tak berkutik saat kesedihan mengapit. Seolah dunia makin sempit dan posisi kita makin sulit dan terjepit. Kesedihan adalah bahasa perasaan, namun terlalu menuruti perasaan juga bisa menimbulkan rasa was-was yang berkepanjangan. Harus segera dihentikan atau hidup menjadi bulan-bulanan penderitaan. Banyak sekali penyebab kesedihan, mulai dari kehilangan orang yang kita sayang hingga kehilangan barang. Semua pemicu kesedihan datang. Sungguh malang orang tersebut, yang tak bisa bangkit dari rasa takut, karena hidup seperti dihantui malaikat maut.

Untuk menjadi orang yang bijak, ada baiknya kita bersikap positif dan proaktif. Jangan manjakan perasaan atau perasaan akan memeras anda dalam bentuk kesedihan dan ketakutan. Sesunggguhnya, perasaan itu seperti anak kecil. Jika dimanja akan melunjak, tapi jika dikerasi juga akan merusak diri. Orang bijak bilang, yang sedang-sedang saja. Pun menghadapi kesedihan hidup. Hidup harus dihadapi dengan hati yang teduh, penuh ketenangan hingga lebih dekat dengan kemenangan. Hatinya tidak mudah panic, selalu berpikir positif dan selalu proaktif. Sedih itu seperti awan kelabu, biarlah tangis menjadi hujan yang menyejukan hati hingga usai badai akan muncul pelangi yang menawan. Pelangi inilah yang menjadi hiburan dan akan mendatangkan kebahagiaan

Tapi jika sedih itu terus anda pertahankan, itu seperti awan yang mengandung halilintar yang membahayakan. Hitam pekat mengandung kebencian dan harus segera dihilangkan. Solusi terbaik saat bersedih hati adalah dengan bernyanyi. Nyanyikan sesuatu yang indah, walau dalam hati. Bernyanyilah karena hidup mendengar nyanyian anda, dan ia akan menyambut anda dengan pagi yang cerah. Sibukkan diri anda bersama alam. Pergilah ke tempat yang indah, jauhi kesibukan.

Lupakan pengalaman masa lalu yang kelam, karena hidup ini hanya dalam kelebatan, singkat dan tak bisa terulang. Lihatlah awan, burung yang sedang terbang, bernyanyi dalam kegembiraan. Atau lautan biru yang menyegarkan. Sedih itu sebatas perasaan, namun jika perasaan itu anda manjakan, akan menjadi api kegelisahan, yang akan menghanguskan jiwa anda menjadi kelam, gelap dan tak berkesesudahan.

Tak perlu anda bercerita penderitaan hidup anda, kita semua juga memiliki cerita yang sama, terbatas dalam ketidaktahuan dan tergulung dalam kegombang ketidakpastian. Sedih pasti kita alami saat kehilangan, namun akan hilang seiring dengan kepositifan. Karena itu, tetaplah berpikir positif. Berpikir positif itu seperti cahaya.

Kesedihan adalah kegelapan, jika anda mau menerima semua penderitaan sebagai ujian, maka obat kesedihan yang paling mujarab adalah selalu berpikir positif atas apa yang terjadi. Yakinlah, ini ujian Tuhan. Apakah anda tidak ingat, saat kenaikan kelas waktu disekolah dulu? Guru akan memberi ujian pada kita untuk persyaratan naik kelas. Seharusnya kita bangga dan bersyukur karena kita diberi kesempatan untuk ujian.

Alangkah piciknya jiwa kita, saat ujian datang, kita justru menghindarinya. Bukannya menghadapi dengan tenang dan penuh kesungguhan, tapi justru lari dari kenyataan, tak mau mengerjakan persoalan (problem) kehidupan. Padahal, jika kita mau sedikit bersabar, mau mengingat-ingat pelajaran masa lalu, kita akan menemukan jawaban atas ujian tersebut.

Kita hanya lupa, karena tak mau mencatat, hingga persoalan demi persoalan hidup sangat sulit kita taklukkan. Logikanya, Tuhan selalu memberi pelajaran- pelajaran hidup setiap hari, dan ketika ujian hidup datang, jawaban ujian tersebut sudah ada dalam pelajaran masa lalu. Coba pikirkan lagi kebenaran ini. Mengapa kita bersedih? Karena kita belum menemukan solusi atas kejadian yang terjadi. Jika sudah menemukan jawabannya, pasti kita akan tertawa dan bahagia. Ternyata Tuhan sangat indah ketika memberi cobaan pada kita semua. Jawaban atas persoalan kehidupan selalu ada pada masa lalu kehidupan.
Kesedihan akan selalu datang pada orang yang malas untuk belajar dari pengalaman masa lalu. Mereka tak mau belajar kebijaksanaan hidup hingga saat diuji Tuhan, ia merasa menderita dan jadi korban. Kesedihan yang terlalu mendalam akan menyulitkan kita untuk bertumbuh dan berkembang, karena sedih cenderung menyeret kita pada kondisi untuk menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain dan yang lebih bahaya lagi, menyalahkan Tuhan.

Lihat mereka yang tak mau belajar dari kehidupan, saat diuji kematian, hatinya tak tahan. Ketika anak semata wayang diambil jiwanya oleh Tuhan, ia tak terima. Ia bahkan memprotes pada Tuhan dan mengatakan Tuhan kejam, Tuhan tidak adil. Orang seperti ini jelas tidak naik kelas. Tapi mereka yang selalu giat belajar dari masa lalu, ia makin matang. Jiwanya selalu belajar dari kehidupan. Hatinya seluas samudera dan pikirannya terjaga dalam kepositifan.

Ketika masalah datang, orang semacam ini dengan mudah menyelesaikan problem kehidupan, bahkan tanpa perasaan negatif sama sekali, seperti sedih, takut, gelisah dan sebagainya. Kesimpulan yang bisa kita ambil dari diskusi kali ini adalah, kesedihan itu sesuatu yang indah jika kita perlakukan dengan sewajarnya. Menangislah seperlunya saja saat sedih datang, tapi jangan menangis terus menerus.

Obat mujarab mengobati kesedihan adalah kepositifan. Berpikirlah positif, lakukan sesuatu yang positif dan bergaullah orang-orang positif dan dengan pemandangan alam yang indah Lupakanlah apa yang harus dilupakan, karena semua hanyalah ujian Tuhan. Tak ada yang abadi di dunia ini, kecuali Tuhan itu sendiri.

Kita pasti mati, sedih juga pasti terjadi. Namun yang terpenting dari itu semua bukan apakah kita akan bersedih, tapi bagaimana mensikapi kesedihan itu sebagai bagian dari ujian Tuhan. Jika kita terima dengan hati lapang, kita lulus ujian.

Tapi jika kita menggerutu pada Tuhan, anda tidak lulus ujian. Jika kita ikhlas menerima apapun, bersabar dan bahkan bisa bersyukur dengan apa yang terjadi, maka Tuhan akan mengangkat hidup kita ke level yang lebih tinggi lagi. Kita akan mendapat kebahagiaan yang jauh lebih besar lagi, karena kita sudah dinyatakan naik kelas. Ok, sampailah kita di sesi akhir diskusi kali ini.

Tetap belajar dan terus belajar, karena siapa tahu, persoalan kehidupan masa kini dan akan datang, kunci jawabannya dari apa yang anda pelajari ini. Saat ini dan disini. Mari hapus air mata,dan tertawalah pada dunia, anda pasti bisa.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "ALVI HADI SUGONDO "CARA TERBAIK MELENYAPKAN KESEDIHAN HIDUP SEUMUR HIDUP, RUMUS AMPUH HAPUS DUKA CITA DALAM HITUNGAN DETIK""