Alvi Hadi Sugondo berkata, Pada suatu hari, seorang dokter yang sangat terkenal mendapat
undangan berkelas internasional dari negara Amerika. Dokter itu bernama Dr.
Gunawan, dan namanya sudah membahana di negaranya bahkan beberapa Negara sahabta
lainnya.
Alvi Hadi Sugondo menambahkan, banyak dokter senior yang berguru pada Dr. Gunawan karena tangan
dinginnya menyembuhkan berbagai kasus penyakit yang kronis yang secara medis divonis
tidak bisa disembuhkan.
“Selamat pagi Dokter Gunawan, semoga perjalanan anda ke
Amerika selamat sampai tujuan” ujar petugas airport yang sudah mengenal dokter
terkenal itu sambil mempersilakan memasuki ruang penungguan di bandara.
Menurut Alvi Hadi Sugondo, Dokter Gunawan langsung bergegas menuju ruang penungguan yang
sudah ditentukan. Tak lama kemudian, penumpang sudah mulai dipanggil untuk
memasuki pesawat, dan Dokter Gunawan langsung bersama rombongan penumpang untuk
segera terbang.
“Halo Dokter, apa khabar? Saya sudah membaca berita anda
diberbagai surat khabar dan televisi tentang nama besar anda dibidang medis”
ujar salah seorang penumpang yang kebetulan satu kursi dengan Dokter Gunawan.
“Terimakasih, tapi maafkan saya, saya sedang mempersiapkan
materi untuk seminar besok” ujar Dokter Gunawan meminta ijin untuk tidak mau
diganggu karena ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
Pesawat mulai tinggal landas, dan akhirnya sudah berada
diatas awan. Sang dokter masih focus menyelesaikan tugas medisnya, menyiapkan
materi serta pendataan pasien yang harus ia kerjakan.
“Mohon perhatian, harap kencangkan ikat pinggang Anda, karena
pesawat mengalami gangguang mesin” terdengar suara dari kabin pilot melalui
pengeras suara.
Seketika, semua penumpang panic. Mereka sangat sibuk
merapihkan sabuk pengaman mereka, karena mesin pesawat sudah mulai tidak
berjalan normal. Dan benar saja, pesawat makin tidak terkendali. Para penumpang
diminta untuk tenang agar pilot bisa bekerja secara maksimal, menyelamatkan
semua penumpang dari kecelakaan maut ini.
“MOHON PERHATIAN, PESAWAT AKAN MELAKUKAN PENDARATAN DARURAT, SEGERA
PERBAIKI SABUK PENGAMAN ANDA KARENA KITA AKAN MENGALAMI GONCANGAN HEBAT SAAT
MENDARAT NANTI” terdengar speaker
bersuara keras yang menandakan pesawat sedang dalam bahaya besar.
Dokter Gunawan tetap tenang, ia bahkan membesarkan hati para
penumpang disamping kiri dan kanannya bahwa pilot pesawat sudah sangat terlatih
untuk melakukan pendaratan darurat. Dan nasehat itu sangat efektif. Mereka
lebih tenang menghadapi kejadiaan menegangkan ini. Posisi pesawat 10,000 diatas
permukaan laut !
Tak lama kemudian, pesawat mendarat disebuah dataran luas
yang sangat terpencil. Tak seburuk yang dikhawatirkan para penumpang, karena
memang pesawat mendarat tanpa mengalami kesulitan. Hanya goncangan hebat saja
akibat landasan tidak rata.
Namun sayangnya, tak diketahui ini daerah apa. Sepi dan
terpencil. Yang jelas, pesawat itu mendarat dengan selamat, dan semua penumpang
menangis haru karena selamat dari kejadian itu.
“Dokter mau kemana?” Tanya seorang penumpang yang kebetulan
satu bangku pesawat
“Saya perlu alat komunikasi sekarang, karena sedang ditunggu
oleh ribuan dokter dunia yang sedang melakukan konferensi tingkat tinggi di
Amerika, maukah kamu membantu saya?” Tanya sang dokter
Pemuda itu menemani sang dokter untuk mencari alat komunikasi,
meninggalkan para penumpang pesawat yang sedang mengalami kegembiraan akibat selamat
dari kecelakaan pesawat itu. Maka mereka pun berjalan cepat menyusuri hutan
yang terpencil itu, mengejar waktu untuk mendapatkan alat komunikasi.
“Lihat, ada sebuah rumah di tepi hutan, ayo kita kesana” ujar
pemuda itu sambil membawa beberapa koper dokter berisi alat medis dan
perlengkapan presentasi.
Awan sudah sangat gelap, hujan pun turun dengan deras tanpa ampun.
Dokter Gunawan dan pemuda itu kehujanan, namun bisa segera masuk ke sebuah
rumah dipinggir hutan yang sunyi.
“Permisi, selamat sore” ujar dokter menyapa tuan rumah.
“Silakan masuk, Bapak ini dari mana, kok kelihatannya baru
mengalami kecelakaan ?” ujar seorang ibu, pemilik rumah itu, melihat penampilan
dokter dan pemuda itu dalam kondisi berantakan.
Maka sang dokter pun menceritakan kejadian menegangkan itu.
Sang tuan rumah mendengar dengan penuh perhatian sambil menyiapkan teh hangat
dan makanan ringan, singkong rebus untuk
mengusir rasa lapar dan dingin.
“Apakah anda Dokter Gunawan?” ucap sang ibu itu dengan nada
setengah berteriak karena terkejut campur senang.
“Benar Bu, memangnya kenapa?” Tanya Dokter Gunawan
Sang ibu lalu sujud syukur kepada Tuhan dan menangis
sejadi-jadinya karena terharu. Ia lalu menceritakan penyakit anaknya yang sejak
dulu tak pernah sembuh, yaitu kelumpuhan total. Sudah berobat ke berbagai
dokter ahli dan penyembuhan alternative, tapi anaknya itu tetap saja belum
sembuh juga. Tapi sang ibu itu tak pernah putus mendoakan kesembuhan anaknya
ini, siang dan malam.
“Coba saya periksa dulu, semoga dengan ijin Tuhan, penyakit
anak Ibu segera bisa disembuhkan, ya” ujar Dokter Gunawan sambil meminta ijin
untuk ke kamar anak sang ibu itu.
Singkat cerita, hanya dalam hitungan hari, Dokter Gunawan
dengan cemerlangnya bisa menyebuhkan sang anak dari kelumpuhan yang mematikan
itu. Berkat Tangan dingin seorang dokter dermawan dan ketulusan hati yang
berhati mulia, penyakit yang tergolong sulit disembuhkan itu sirna dalam waktu
singkat.
Sang anak mulai bisa berdiri sendiri, berjalan perlahan dan
seiring dengan waktu mulai bisa berlari kemana ia suka sambil tertawa bahagia.
Sang ibu sangat bahagia, melihat mukzijat yang Tuhan berikan padanya dan
terinspirasi dari dokter tersebut yang secara sabar mau menterapi anaknya
hingga sembuh total.
“Terimakasih Tuhan, tak
sia-sia aku mengetuk pintu langit Mu siang dan malam, ternyata Engkau kirimkan
dokter terbaik untuk kesembuhan anakku ini. Engkau sungguh mendengar doaku
selama ini, dan hambamu ini nyaris tak percaya bahkan hampir putus asa bahwa
doa ini akan Kau kabulkan. Terimakasih dan aku sangat bersyukur” terdengar
doa sang ibu di kamarnya.
Apa pesan moral dari cerita diatas? Kekuatan sebuah doa
adalah maha kuasa, karena doa itu sebenarnya adalah panggilan seorang hamba
pada Sang Pencipta. Doa kita pasti didengar, namun ketumpulan hati kitalah yang
membutakan mata dan keyakinan kita bahwa
doa itu tak akan dikabulkan. Ini sebuah kebodohan ruhani yang harus kita basmi.
Percayalah sahabat, ada banyak keajaiban yang akan Tuhan
turunkan, ketika kita terlibat dalam doa yang tulus. Hapus keraguan, tunggu
keajaiban, suatu hari semua doa kita akan terkabul. Bukankah semua akan indah
pada waktunya? Salam inspirasi.
Belum ada tanggapan untuk "ALVI HADI SUGONDO "HIKMAH DIBALIK KECELAKAAN PESAWAT TERBANG, KEKUATAN SEBUAH DOA""
Posting Komentar