ALVI HADI SUGONDO " KISAH KESOMBONGAN SANG RAJAWALI PERKASA"



Alvi Hadi Sugondo bercerita, alkisah, hiduplah seekor burung rajawali yang gagah perkasa.Burung itu tinggal di sebuah puncak gunung yang tinggi dan bersarang tanpa diganggu siapapun. Saking tingginya, sarang rajawali itu nyaris sulit dijangkau oleh manusia. 

Alvi Hadi Sugondo menambahkan, Dan sang rajawali sangat puas dengan kondisi seperti itu. Suatu hari, datanglah seorang pemburu. Pemburu itu adalah pemburu yang sudah kesekian kalinya yang gagal, karena sudah banyak sekali yang mencoba untuk membunuh rajawali itu. Namun pemburu yang satu ini sangat unik. Ia memiliki akal yang cerdik dan ketangguhan yang luar biasa.



 “Wahai pemburu, kamu adalah pemburu yang sudah kesekian kali untuk membunuhku. Silakan saja kalau kau bisa” tantang sag rajawali dari balik sarangnya yang tinggi. “Aku harus cara akal, bagaimana bisa memanah rajawali sombong itu. Tapi bagaimana mungkin, angin disini sangat kencang, pasti anak panahku akan tertiup angin” ujar pemburu cerdik itu. 

Berkali-kali pemburu itu melepaskan anak panah, namun usahanya selalu gagal. Sang rajawali hanya tertawa terbahak-bahak melihat kegagalan demi kegagalan para pemburu, termasuk pemburu ini. Ia sangat puas dan merasa tidak pernah terkalahkan. Pemburu yang satu ini memang sangat tangguh, ia tak menyerah seperti halnya para pemburu yang lain. Ia terus berpikir, bagaimana caranya agar bisa membunuh rajawali itu, walau selalu gagal. Pemburu itu teringat kata bijak, kesuksesan sejati itu, walau selalu jatuh tapi tetap bangun tanpa kehilangan semangat. Ia pun praktekkan. 

 “Wahai pemburu tangguh, jujur aku sangat kagum dengan kegigihan kamu untuk memburuku. Sebagai hadiah, ini aku beri salah satu bulu indahku sebagai kenang-kenangan atas kegagalanmu membunuhku” ujar sang rajawali sambil menjatuhkan bulunya itu tepat kearah pemburu itu. 

Sang pemburu lalu mengambil bulu rajawali itu, lalu pulang ke rumah. Suatu malam, ia mendapat ide cemerlang, dan ide itu didapat tanpa sengaja. Dan keesokan harinya, ia pun ke tenpat rajawali itu lagi. 

“Wahai rajawali, terimalah anak panah kematianmu, semoga kamu tenang di alam sana” ujar sang pemburu itu dengan sikap focus dan siap melepaskan anak panahnya. Dan … “sruuut … slop” anak panah itu meluncur dengan kerasnya secara lurus tanpa terpengaruh tiupan angin gunung yang kencang. Dan tentu saja, karena lurus geraknya, anak panah itu langsung menembus dada sang rajawali perkasa tanpa ampun. 

Apa rahasia kesuksesan pemburu tangguh itu? Ternyata, saat ia mendapat hinaan yang keras dari rajawali berupa bulunya itu, ia membawa bulu itu pulang, dan merakit anak panahnya itu dengan bulu rajawali agar akselerasi anak panah tidak terganggu angin gunung yang begitu kencang. Dan akibat modifikasi bulu itulah, anak panah sang pemburu menjadi malaikat kematian sang rajawali yang sombong. 

Pelajaran berharga apa yang bisa kita petik dari kisah rajawali sombong ini? Kesombongan itu awal keruntuhan. Jangan pernah menyepelekan sesuatu yang kecil, karena boleh jadi hal kecil itu adalah kunci jawaban atas apa yang sedang kita cari. Dan buah kematian atau kegagalan dari mereka yang sombong. Mungkin kita pernah dihina orang, tapi justru hinaan itulah yang membuat kita lebih keras berpikir untuk menemukan solusi masalah, percis seperti pemburu itu menangkap bulu lalu bulu itu dijadikan alat untuk membunuh sang rajawali. Jadi, waspadalah, waspadalah.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "ALVI HADI SUGONDO " KISAH KESOMBONGAN SANG RAJAWALI PERKASA""