
“Apa benar kamu mencuri sapi warga? “ Tanya sang hakim
“Tidak benar itu Pak Hakim, saya tidak mencuri, lagi pula
saya ini orang kota, dan buat apa mencuri sapi” bela pemuda itu dengan gaya
lepas.
“Apakah ada yang melihat pemuda ini mencuri sapi?” Tanya sang
hakim
“Saya melihat Pak Hakim” ujar saksi dan beberapa saksi
lainnya
“Wah kamu benar-benar salah anak muda. Coba ceritakan,
bagaimana cerita yang sebenarnya” Tanya hakim penasaan.
“Begini Pak Hakim, siang itu saya jalan-jalan di sawah yang
kering. Tiba-tiba saya menemukan tali tambang, dan saya ambil saja tambang itu,
dan kenapa sapi itu ikut ya?” ujar pemuda itu, tanpa perasaan berdosa
“Oalah … anak kota .. anak kota, kamu bikin kami tertawa”
ujar hakim geli.
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari humor singkat diatas?
Sebuah kelucuankah atau ketidaktahuan anak muda tersebut, mengambil tali yang
ia temukan disawah yang ternyata itu tali pengikat sapi? Apapun jawabannya,
pemuda itu tetap salah secara hukum.
Ini adalah bentuk ketidaktahuan yang berbahaya. Berapa banyak
persoalan hidup yang muncul dan membuat kita harus berurusan dengan hukum,
hanya karena kita tak tahu ujung persoalannya. Sudah tak terhitung, orang yang
sebenarnya tidak salah, tapi dari perspektif hukum itu sebuah kesalahan, dan
harus menjalani hukuman. Inilah bahaya dari ketidaktahuan.
Apakah anda pernah mendengar kasus pemuda desa yang ditangkap
disebuah bandara karena membawa narkotika? Pemuda itu berani bersumpah dengan
nama Tuhan, Karena ia memang tidak mengetahui perihal narkotika itu, ia hanya
dijebak oleh pengedar yang sengaja menyelipkan narkotika didalam tas pemuda
desa itu. Alhasil, pemuda itu harus berurusan dengan hukum. Jika begini, siapa
yang harus kita salahkan? Inilah kejamnya ketidaktahuan. Tak perduli siapa
anda, jika tak tahu maka harus membayar harganya.
Atau contoh yang lebih sederhana adalah ketidaktahuan tentang
hukum listrik. Mereka yang berasal dari pedalaman yang tak mengenal listrik,
ketika dibawa ke kota besar, maka dia berpotensi mengalami masalah dengan
listrik. Suatu ketika, ia pegang kabel yang seharusnya tidak boleh dipegang, al
hasil? Ia kesetrum. Ini bentuk contoh ketidaktahuan yang sangat berbahaya.
Ketidaktahuan dan kebodohan adalah sebuah kejahatan yang
tersembunyi. Mengapa kejahatan? Karena membawa kita pada permasalahan. Itulah
sebabnya kita harus banyak belajar, baik dari berita maupun dari pengalaman
orang banyak, tentang hidup ini. Dengan belajar maka kita akan tahu dan
menghindari dari ketidaktahuan tersebut.
Banyak saudara kita yang sebenarnya tidak bersalah, namun
karena factor ketidaktahuan, harus berurusan dengan hukum. Dan ini sangat
ironis. Ketidaktahuan itu seperti orang buta,ia tak akan pernah tahu sedang
berjalan menuju jurang. Padahal, jika kita mau banyak bertanya maka petunjuk
itu akan segera kita dapatkan.
Mari kita belajar dari humor singkat diatas, singkat ceritanya
namun padat pembelajarannya. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersedia
belajar keras agat ketidaktahuan kita terhadap hidup ini bisa segera kita
atasi, setidaknya jangan sampai jadi korban ketidaktahuan kita sendiri. Karena
akibatnya bisa fatal.
Belum ada tanggapan untuk "ALVI HADI SUGONDO "PENCURI SAPI YANG CERDIK ""
Posting Komentar