ALVI HADI SUGONDO "PENCURI SAPI YANG CERDIK "



Pada suatu hari, seorang pemuda kota tertangkap tangan karena mencuri sapi warga. Pemuda itu dibawa ke sebuah balai desa untuk diadili. Terjadilah debat kusir yang hebat, karena pemuda kota itu merasa tak bersalah, tapi beberapa saksi melihat ia mencuri sapi gemuk itu.

“Apa benar kamu mencuri sapi warga? “ Tanya sang hakim

“Tidak benar itu Pak Hakim, saya tidak mencuri, lagi pula saya ini orang kota, dan buat apa mencuri sapi” bela pemuda itu dengan gaya lepas.

“Apakah ada yang melihat pemuda ini mencuri sapi?” Tanya sang hakim

“Saya melihat Pak Hakim” ujar saksi dan beberapa saksi lainnya



“Wah kamu benar-benar salah anak muda. Coba ceritakan, bagaimana cerita yang sebenarnya” Tanya hakim penasaan.

“Begini Pak Hakim, siang itu saya jalan-jalan di sawah yang kering. Tiba-tiba saya menemukan tali tambang, dan saya ambil saja tambang itu, dan kenapa sapi itu ikut ya?” ujar pemuda itu, tanpa perasaan berdosa

“Oalah … anak kota .. anak kota, kamu bikin kami tertawa” ujar hakim geli. 

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari humor singkat diatas? Sebuah kelucuankah atau ketidaktahuan anak muda tersebut, mengambil tali yang ia temukan disawah yang ternyata itu tali pengikat sapi? Apapun jawabannya, pemuda itu tetap salah secara hukum.

Ini adalah bentuk ketidaktahuan yang berbahaya. Berapa banyak persoalan hidup yang muncul dan membuat kita harus berurusan dengan hukum, hanya karena kita tak tahu ujung persoalannya. Sudah tak terhitung, orang yang sebenarnya tidak salah, tapi dari perspektif hukum itu sebuah kesalahan, dan harus menjalani hukuman. Inilah bahaya dari ketidaktahuan.

Apakah anda pernah mendengar kasus pemuda desa yang ditangkap disebuah bandara karena membawa narkotika? Pemuda itu berani bersumpah dengan nama Tuhan, Karena ia memang tidak mengetahui perihal narkotika itu, ia hanya dijebak oleh pengedar yang sengaja menyelipkan narkotika didalam tas pemuda desa itu. Alhasil, pemuda itu harus berurusan dengan hukum. Jika begini, siapa yang harus kita salahkan? Inilah kejamnya ketidaktahuan. Tak perduli siapa anda, jika tak tahu maka harus membayar harganya. 

Atau contoh yang lebih sederhana adalah ketidaktahuan tentang hukum listrik. Mereka yang berasal dari pedalaman yang tak mengenal listrik, ketika dibawa ke kota besar, maka dia berpotensi mengalami masalah dengan listrik. Suatu ketika, ia pegang kabel yang seharusnya tidak boleh dipegang, al hasil? Ia kesetrum. Ini bentuk contoh ketidaktahuan yang sangat berbahaya.  

Ketidaktahuan dan kebodohan adalah sebuah kejahatan yang tersembunyi. Mengapa kejahatan? Karena membawa kita pada permasalahan. Itulah sebabnya kita harus banyak belajar, baik dari berita maupun dari pengalaman orang banyak, tentang hidup ini. Dengan belajar maka kita akan tahu dan menghindari dari ketidaktahuan tersebut.

Banyak saudara kita yang sebenarnya tidak bersalah, namun karena factor ketidaktahuan, harus berurusan dengan hukum. Dan ini sangat ironis. Ketidaktahuan itu seperti orang buta,ia tak akan pernah tahu sedang berjalan menuju jurang. Padahal, jika kita mau banyak bertanya maka petunjuk itu akan segera kita dapatkan.

Mari kita belajar dari humor singkat diatas, singkat ceritanya namun padat pembelajarannya. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersedia belajar keras agat ketidaktahuan kita terhadap hidup ini bisa segera kita atasi, setidaknya jangan sampai jadi korban ketidaktahuan kita sendiri. Karena akibatnya bisa fatal.   


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "ALVI HADI SUGONDO "PENCURI SAPI YANG CERDIK ""